
Jakarta – Harga Bitcoin (BTC) mengalami koreksi dan merosot di bawah level psikologis $115.000 pada perdagangan Rabu pagi (17/9/2025). Pelemahan ini terjadi di tengah suasana pasar yang tegang dan penuh antisipasi, beberapa jam menjelang pengumuman kebijakan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed).
Sentimen Pasar Jangka Pendek
Pekan ini, seluruh perhatian investor aset berisiko, termasuk di pasar kripto, tertuju pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) The Fed. Keputusan mengenai suku bunga acuan yang akan diumumkan pada hari Rabu waktu AS (Kamis dini hari WIB) dianggap sebagai katalis utama yang dapat menentukan arah pergerakan harga Bitcoin selanjutnya.
Koreksi harga saat ini menunjukkan sikap hati-hati dari para pelaku pasar. Banyak investor memilih untuk mengamankan posisi dan menunggu kejelasan dari The Fed sebelum membuat keputusan investasi yang lebih besar. Pertanyaan kunci di benak para analis adalah apakah pengumuman ini akan memberikan dorongan yang cukup bagi Bitcoin untuk akhirnya menembus level resistensi kuat di angka $120.000, atau justru membuatnya tetap tertahan di rentang harga saat ini.

Fundamental Jangka Panjang Tetap Positif
Meskipun sentimen jangka pendek dibayangi oleh ketidakpastian kebijakan moneter, sejumlah data fundamental Bitcoin justru menunjukkan sinyal yang positif. Menurut para analis, ada tiga faktor utama yang menjadi pendorong harga dalam beberapa waktu terakhir:
- Penarikan Dana dari Bursa: Terpantau adanya peningkatan jumlah Bitcoin yang ditarik oleh investor dari platform bursa (exchange). Fenomena ini sering diartikan sebagai sinyal bullish, karena menunjukkan niat investor untuk menyimpan aset mereka dalam jangka panjang (cold storage) alih-alih menjualnya di pasar.
- Arus Masuk ETF Bitcoin: Produk investasi Exchange-Traded Fund (ETF) Bitcoin terus mencatatkan arus dana masuk yang signifikan. Hal ini menandakan tingginya minat dari kalangan investor institusional dan tradisional yang ingin mendapatkan eksposur ke Bitcoin melalui pasar saham yang teregulasi.
- Peran sebagai Aset Lindung Nilai: Di tengah ketidakpastian ekonomi global, narasi Bitcoin sebagai “emas digital” atau aset lindung nilai (hedge) semakin menguat. Semakin banyak investor yang memandang Bitcoin sebagai cara untuk melindungi kekayaan mereka dari risiko inflasi.
Menanti Arah dari The Fed
Kondisi saat ini menciptakan sebuah pertarungan antara fundamental jangka panjang yang kuat dan sentimen jangka pendek yang rapuh. Keputusan suku bunga The Fed malam ini akan menjadi penentu.
Jika The Fed memberikan sinyal kebijakan yang lebih longgar (dovish), seperti pemangkasan suku bunga atau nada optimistis, hal ini dapat melemahkan dolar AS dan memicu aliran dana ke aset berisiko seperti Bitcoin. Sebaliknya, jika The Fed bersikap ketat (hawkish), harga Bitcoin berpotensi mengalami tekanan lebih lanjut.
Untuk saat ini, pasar tetap berada dalam mode siaga. Hasil pertemuan The Fed akan menjadi pemicu volatilitas berikutnya dan memberikan kejelasan mengenai apakah Bitcoin akan melanjutkan tren naiknya atau tetap berada dalam fase konsolidasi.

Bukan emas atau permata, tapi ilmumulah harta yang tak akan bisa dicuri. Teruslah belajar, karena Anda sedang menimbun kekayaan sejati.